Tokoh Wirausahawan

, Rabu, 03 April 2019 April 03, 2019


Mooryati Soedibyo ~
Pendiri Perusahaan Mustika Ratu





Nama Mustika Ratu sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu perusahaan kosmetik yang terkenal dan telah lama berdiri sejak tahun 1975 di Indonesia. Pendiri dan pemilik Mustika Ratu adalah Mooryati Soedibyo.



Latar  Belakang
Mooryati Soedibyo lahir di kota Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 5 januari 1928. Mooryati Soedibyo berasal dari keluarga ningrat atau bangsawan Surakarta. Ayahnya bernama KRMTA Poornomo Hadiningrat dan ibunya bernama GRA. Kussalbiyah. Kakek Mooryati Soedibyo merupakan raja Kasunanan Surakrta yaitu Pakoe Boewono X. Sejak kecil, ia lahir dan tinggal di dalam keraton Surakarta yang sangat kental dengan tradisinya. Mooryati sebagai cucu dari Paku Buwono X mendapatkan pelajaran sejak kecil mengenai tata krama, pelajaran seni, bahasa dan sastra jawa serta
Mooryati juga diberi pelajaran mengenai tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat dan diajarkan meramu jamu serta kosmetik yang berasal dari bahan alami. Pengetahuan ini menjadi modal baginya kelak dalam membangun perusahaan Mustika Ratu.
Di usia remaja, Mooryati yang masih muda sudah pandai menari dalam keraton Surakarta. Ia juga pandai dalam meracik jamu tradisional resep keraton yang berasal dari bahan alami dan terkadang ia membagikan resep tersebut kepada teman-temannya.
Mooryati kemudian menikah dengan Soedibyo Purbo Hadiningrat pada tahun 1965. Ia kemudian mengikuti suaminya bertugas di Sumatera Utara. Statusnya sebagai ibu rumah tangga, Mooryati kemudian mencari kesibukan lain di rumahnya. Ia menekuni hobinya sejak di Surakarta yaitu meracik jamu dan kosmetik dari bahan tradisional yang kemudian ia bagi-bagikan ke teman-temannya.




Awal Mula Merintis Usaha
Dengan modal 25 ribu rupiah, Mooryati memulai bisnis pembuatan jamu dan kosmetik kecil-kecilan di garasi rumahnya.Jamu racikannya kemudian digemari dan banyak dipesan. Mooryati Soedibyo akhirnya memiliki ide berbisnis jamu dan koesmetik dari bahan alami.
Awalnya jamu serta kosmetik buatan Mooryati ditawarkan secara door to door dari rumah ke rumah. Perlahan tapi pasti bisnis jamu dan kosmetiknya mulai berkembang. Dua tahun tepatnya tahun 1975 Mooryati Soedibyo akhirnya mendirikan perusahaan dengan nama PT Mustika Ratu yang memproduksi jamu dan kosmetik dari bahan tradisional dan alami.




Usaha  Kosmetik  “Mustika  Ratu”



Nama ‘Mustika Ratu’ diambil dari filosofi Jawa yakni Trahing kusumo rembesing madu, trahing sinatrio mustikaning ratu yang berarti The Royal Heritage. Awalnya, PT. Mustika Ratu ini hanya memperoduksi 5 macam jamu saja, yaitu Perawatan Remaja Puter, Perawatan Wanita, Kesepuhan (menopause), Sepetan Sari (Keputihan), Sedet Saliro (pelangsingan tubuh), dan beberapa macam kosmetik tradisional leluhur, seperti Air Mawar, Bedak Dingin, dan Mangir.

Berkat usaha keras Mooryati Soedibyo, Mustika Ratu pada tahun 1978 mulai mendistribusikan produknya ke salon-salon kecantikan yang menjadi agennya dan ke wilayah Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung dan Medan secara komersial.
Nama Mustika Ratu sebagai produsen jamu dan kosmetik semakin terkenal ketika banyak artikel-artikel di surat kabar dan majalah yang merekomendasikan jamu dan kosmetik buatannya. Selain itu gencar beriklan di media elektronik. Untuk mengembangkan usahanya lebih besar, Mooryati Seodibyo membeli mesin pembuatan pil yang berasal dari Taiwan. Ekspansi perusahaan PT Mustika Ratu dimulai ketika Mooryati membangun pabrik di wilayah Ciracas, Jakarta Timur pada tahun 1980an yang mampu menampung 150 karyawan. Pabrik milik Mooryati Soedibyo ini merupakan pabrik kosmetik terbesar dan pertama di Indonesia. Untuk teknologi pembuatan produknya, Mooryati menggunakan mesin. Pasar bisnis Mustika Ratu diperluas dengan mengekspor produknya ke luar negeri seperti Malaysia, Australia, Timur Tengah hingga ke wilayah Eropa dengan sambutan yang bagus. Sampai saat ini produknya sudah diekspor ke 20 negara di dunia dan berkembang hingga 800 buah produk.
Setelah 2 tahun, kerja kerasnya semakin membuahkan hasil. ada tahun 1978, produk-produknya mulai didistribusikan ke salon-salon kecantikan. Banyak pula toko yang menginginkan menjadi agen dari produk-produk Mustika Ratu. Ia pun mendirikan bangunan yang lebih layak, membeli peralatan dan mesin untuk dapat memproduksi jenis-jenis kosmetik yang berbeda.

Tahun 1980-an, timbul keinginannya untuk mendirikan sebuah pabrik. Keinginan ini didukung pula oleh karyawan-karyawannya. Akhirnya, Mooryati resmi mendirikan pabrik PT. Mustika Ratu di Caracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Pabriknya saat itu menampung 150 orang karyawan. Kemudian Mooryati mencoba melangkah ke luar negeri. Mustika Ratu pun melakukan ekspor ke luar negeri, dan mendapatkan sambutan yang positif, seperti Malaysia, Timur Tengah, Australia, Cina, Mesir sampai Eropa. Sejumlah penghargaan berkelas internasional pun ia terima.


Prestasi  Mooryati  Soedibyo



Mooryati pernah mendapatkan penghargaan dari forum internasional, sebagai Best of the Best Enterpreneur of the year 2003, dari Ernst & Young International, di Monte Carlo, Monaco pada tahun 2003. Ia merupakan satu-satunya perempuan yang menjadi finalis dalam ajang bergengsi terssebut. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, pernah juga menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah Jakarta, Anggota MPR RI tahun 1997, Wakil Ketua II MPR RI, dan masih banyak lagi organisasi yang diikutinya. Ia juga pernah dinobatkan sebagai 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia tahun 2007, versi majalah Globe Asia. Ia menempati urutan ke-7. Ia juga masuk di urutan nomor 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia 2007 versi majalah Globe Asia.
Selain aktif di industri jamu dan kosmetik, Mooryati mendirikan rumah produksi bernama Mooryati Soedibyo Cinema (MSC). Proyek film yang tengah digarapnya ialah film sejarah berjudul “Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta”.

             
Alasan  Saya  Mengagumi  Mooryati  Soedibyo   

   Karena beliau termasuk salah satu tokoh yang memperjuangkan  emansipasi  wanita. Terlahir sebagai keturunan ningrat tidak lantas membuat Mooryati Soedibyo memiliki  pemikiran  seperti perempuan Jawa disekitarnya. Ia berjuang mempertahankan idealismenya,  melawan paradigma masyarakat tentang bagaimana perempuan Jawa seharusnya. Beruntung,  pihak keluarganya mendukung. Mooryati  terus termotivasi untk terus belajar. Bahkan,  saat sudah memiliki tujuh anak, ia masih semangat untuk menempuh  pendidikan doctoral di Universitas  Indonesia.





HTTPS